Senin, 22 Agustus 2011

Sister's Sacrified (Part III) END



ONEW’S POV

Hari ini aku harus latihan take vocal bersama orang itu ! Ryeowook. Ahhh, cincha ! Manajemen semena-mena. Mereka gak tau sih kalo baru beberapa hari yang lalu aku patah hati diakibatkan wanita yang kusukai ternyata menyukai Ryeowook. Huufft, aku menarik napas dalam-dalam. Bagaimanapun juga aku harus bersikap professional. Gak boleh mencampur adukkan urusan pribadi kedalam pekerjaan.

“Annyeong, hyung.”
“Onew ! Annyeong ! Wah, apa kabar?”
“Eh, ituu. Aku baik-baik aja kok hyung.”
“Oke, mulai aja yuk take vocalnya.”
“Oh, itu music director nya belom nyampe hyung. Sepertinya kita harus sedikit bersabar ya. Hehe.”
“Hahaha, dasar ! Dia itu emang tukang ngaret ! Hahaha.. Oh, ya aku dengar kamu teman sekelas Silvi ya?”
“Mwo??!” aku heran sekaligus syok tiba-tiba hyung menanyakan tentang Silvi. Padahal aku sudah bertekad tidak mau membahas tentang Silvi dengannya. Awalnya aku ingin berpura-pura tidak tahu bahwa Ryeowook dan Silvi saling kenal. Tapi, ini justru hyung yang memulai pembicaraan. Hhhhhh…
“Onew? Kamu denger aku bicara kan?”
“Eh. Iya hyung mianhe. Tadi nanya apa?” aku pura-pura tidak dengar.
“kamu teman sekelas Silvi? Pindahan dari Aussie.”
“Ah ! Silvi ! Ne, aku kenal dia. Waeyo hyung?”
“Gimana dia di kampus? Kalo ada kesulitan, tolong dibantu ya !”
“Ahh, arraseo !”
“Dia itu anaknya sahabat eomma ku. Kami sudah bermain bersama sejak kecil. Ya, begitulah kira-kira.”
“Oh..”

Aku seperti orang bodoh. Hanya mampu mendengarkan cerita Ryeowook tanpa mampu mengucap apapun kecuali Ohh.. Aku merasakan bahwa hyung menyukai Silvi. Jika memang begitu, baguslah ! Dua orang saling mencintai. Ya, aku mendukungnya. Demi kebahagiaan Silvi, sahabatku.

***

AUTHOR’S POV

Silvi berhubungan makin baik dari hari ke hari dengan Ryeowook. Di tengah kesibukannya, Ryeowook selalu menyisakan sebagian waktunya untuk bersama Silvi, walau hanya sekedar berbincang lewat telepon. Hari ini adalah perform SM.ent. Jadi semua artis dibawah naungan SM.ent bakal saling duet atau semacamnya. Pokoknya satu panggung. Termasuk Onew yang akan featuring bersama Ryeowook. Mereka akan membawakan lagu The Name I Loved.

SILVI’S POV

Dan dua-duanya ngundang aku gitu ! Sahabat dan Cinta Pertamaku ! Baiklah, aku akan datang untuk memberikan support pada keduanya. Dan senang, Ryewook juga mengundang Selvi serta nenek untuk ikut serta. Jadi aku gak usah ngumpet-ngumpet deh perginya.

“Sel, buruan yuk !”
“Iya, kaka. Aku udah siap kok ini. Nenek udah siap emang?”
“Udah.”
“Aku udah cantik belom ka? Nek? Soalnya kita tamu spesialnya Wookie oppa. Dan aku harus terlihat cantik dihadapan dia tentunya..”
“Iiihh, apaan sih kamu ! Kamu udah cantik. Tapi gak usah ganjen ya nanti disana.”
“Ya ! Arraseo !”

Akhirnya kami berangkat menuju gedung tempat diadakannya konser gabungan SM.ent.
RYEOWOOK’S POV

Aku kini dapat melihatnya duduk di kursi paling depan. Ah, senang sekali rasanya. Hari ini aku harus melakukannya. Ya, aku harus melakukannya atau aku akan menyesal sama sekali. Aku menatap sekeliling dari balik panggung. Ramai sekali.

AUTHOR’S POV

Malam ini memang ramai sekali. Dan akhirnya tibalah saatnya Onew perform featuring Ryeowook. Mereka membawakan lagu “The Named I Love”. Suara keduanya memang bagus, maka terciptalah irama dan sebuah kolaborasi yang menakjubkan.

Di akhir performance, Ryeowook meminta waktu sebentar.

“Mianhe, aku mau minta waktu sebentar. Dan aku mau meminta seorang Yeoja naik ke atas panggung. Silvi, kumohon naiklah..” penonton bersuara riuh.
Dengan ragu-ragu Silvi naik ke atas panggung. Setelah itu Ryeowook menggenggam tangan Silvi, lalu terucaplah kalimat itu di depan ribuan orang yang menonton acara tersebut, crew, termasuk di hadapan Selvi dan Onew.

Maka dua hati tersakiti pada waktu bersamaan.

“Sarange, Silvi..”

Silvi menatap Onew yang hanya tersenyum getir lalu menunduk. Kemudian dia mengalihkan pandangannya pada Selvi yang terlihat shock bahkan ia sudah berdiri dan siap berlari meninggalkan pemandangan menyakitkan yang ada dihadapannya.

“Mianhe, oppa. Tapi aku sudah menyukai orang lain ! Aku.. aku menyukai Onew-sshi !”

BRUK !!!
Terlambat.

Selvi tidak sempat mendengar kalimat itu, dia berlari disusul nenek yang tergopoh-gopoh mengejarnya, tapi Selvi justru terjatuh. Dia pingsan, tak sadarkan diri.

“Selviiii……..”

Silvi segera turun dari panggung tanpa peduli apa yang dirasakan Ryeowook pada saat itu. Onew menyusulnya. Lalu tim keamanan dan kesehatan segera mengamankan Selvi, dan membantu menemani Silvi dan nenek yang membawa Selvi ke Rumah Sakit.

Keadaan menjadi tidak karuan. Penonton histeris. Ryeowook kembali ke backstage dengan tatapan kosong. Onew juga kembali ke backstage. Dia tidak mendapat ijin dari pihak Manajemen untuk meninggalkan acara.

Kemudian SNSD naik keatas panggung, mencoba membuat penonton lupa dengan kejadian weird barusan.

***

SILVI’S POV

Aku merasa amat menyesal atas apa yang terjadi. Dokter mengatakan Selvi mengalami serangan Asma. Ya, dia emang mengidap asma sejak lahir. Maka dari itu eomma, appa, dan aku amat menjaganya. Itu sebabnya aku juga selalu mengalah pada Selvi selama ini. Bukan hanya karena aku kakak 30 menitnya, tapi juga karena penyakit ini. Asma.

“Dokter, apa adik kembarku baik-baik saja?”
“Iya gapapa kok, kamu tenang aja dulu ya, sebentar lagi juga sadar.”
“Kamsa hamnida, dokter.”
“Ne, saya permisi dulu.”

Aku menunggu Selvi sadar. Ryeowook menelponku, tak ku angkat. Mianhe oppa, bukan maksudku seperti ini. Tapi emang gak seharusnya kayak gini.

Selvi mulai membuka matanya. Dia sadarkan diri.

“Selvi ! Selvi kamu sudah sadar? Oh, thanks God..”

Tidak ada jawaban darinya. Mungkin dia masih lemah. Aku menggenggam tangannya, tapi dia segera melepasnya, memalingkan mukanya. Aku sadar, Selvi pasti membenciku saat ini.

“Kamu marah sama aku?”

Masih diam. Tidak ada jawaban.

SELVI’S POV

Untuk apa dia peduli padaku? Aku sengaja memalingkan wajahku. Aku tak mau dia melihatku menangis. Aku akan terlihat sangat lemah. Tapi itulah yang kulakukan saat aku memalingkan wajah darinya. Air mataku mengalir.

Bagaimana tidak, yang merebut lelaki yang kusuka bahkan adalah orang terdekatku. Bukan sahabatku, tapi kakak kembarku. Sakit bukan? Padahal dia jelas mengetahui bahwa aku menyukai Ryeowook sejak kecil, walaupun saat di Aussie aku sempat jadian dengan beberapa lelaki disana.

“Selvi, ayok makan dulu.” Nenek menyuapiku tapi aku tidak mau memperlihatkan wajahku.
“Jangan sedih lah. Laki-laki itu ada banyak. Lagipula untuk apa marah pada kakakmu. Itu bukan salahnya kan? Bukan maunya disukai oleh Ryeowook, lagipula kakamu suka ama laki-laki satu lagi, bukan Ryeowook..”
“Nenek.. sudahlah, tidak udah dibahas.” Silvi menghentikan pembicaraan nenek.

Benar memang kata nenek, ini bukan sepenuhnya salah kakak. Tapi aku cemburu padanya. Dan… apa itu? Apa yang nenek katakan? Kakak menyukai lelaki satunya? Bukan Ryeowook? Lelaki satunya? Siapa maksud nenek? Onew kah? Kakak menolak Wookie?

Aku segera menghapus air mataku.

“Kaka suka Onew?” aku berbicara.
“Ah, itu. Ne, aku menyukainya. Hehe.”
“Jeongmal?”
“Ne.” Kulihat kakaku tersenyum, tapi dipaksakan. Benarkah dia menyukai Onew?

***

ONEW’S POV

Apakah ini nyata? Kenapa Silvi mengatakan dia menyukaiku? Bukankah dia telah menolakku dan mengatakan menyukai Ryeowook? Ah, dan hyung itu, kenapa dia bisa berbuat bodoh? Menyatakan perasaan di saat show berlangsung? Membuat penonton histeris dan suasana menjadi kacau. Lihatlah apa yang kulihat sekarang.

“Kau ! Dasar kau bodoh ! Semua jadi berantakan ! Kenapa bertindak semaumu?!”

Aku melihat beberapa orang dari manajemen memarahi hyung. Tapi tidak satupun kalimat pembelaan diri terlontar. Dia hanya terdiam, tertunduk. Aku ingin menghampirinya yang kini sedang duduk sendiri. Tapi sebuah tangan menghalangiku.

“Jangan mendekat.” Siwon hyung berdiri di hadapanku.
“Wae? Aku ingin menenangkannya.”
“jangan memperkeruh suasana. Saat ini dia mungkin tidak ingin melihat wajahmu.”
“Ah, arraseo hyung. Tapi aku jadi tidak enak padanya.”
“Justru itu. Diamlah disini. Biar aku dan teman-teman yang mendekatinya. Arraseo?”
“Ne, arraseo.”

Mungkin benar kata Siwon hyung. Aku lebih baik diam sampai Ryeowook hyung stabil emosinya. Ah ya ! aku teringat pada Silvi. Bagaimana kabar yeoja itu? Kembarannya. Aku baru tau kalau dia mempunyai seorang kembaran. Dia tidak pernah cerita sebelumnya.

SILVI’S POV

“Yoboseo !”
“Yoboseo. Bagaimana kabar gadis yang mirip denganmu itu?”
“Selvi. Namanya selvi. Dia kembaranku. Dia sudah sadarkan diri sekarang.”
“Kamu gak pernah cerita tentang kembaranmu.”
“Gak ditanya sih. Jadi ya gak cerita hehe. Lagian dia itu kan sekampus ama kita juga, Onew. Hanya beda fakultas.”
“ah, cincha?”
“Ne. gak pernah liat aku ketemuan ama dia ya?”
“Ne. aku gak pernah liat kalian lagi bareng. Ahh, pantas aja aku pernah memanggilmu waktu itu, tapi kamu gak menoleh sama sekali padahal suaraku kencang.”
“Haha, mungkin itu Selvi.”
“Ya, mungkin begitu. Hmm, by the way, itu tadi, kejadian di panggung….”
“Hemm, mianhe Onew. Aku jadi melibatkan kamu.”
“Gwenchana. Tapi kenapa kamu menolak Ryeowook hyung dan menyebut namaku?”
“Aku ceritakan ya kapan-kapan kalau situasinya membaik.”
“Laluu,, apa benar akuu..”
“Anni. Mianhe aku menyebut namamu.”
“Mwo??? Maksud kamu? Kamu gakk sungguh-sungguh menyukaiku? Aiishh, cincha ! Aku harusnya sadar”
“Mianhe Onew, mianhee.. Tapi aku mohon biarkan saja Ryeowook oppa mengira seperti itu”
“Mwo??? Ah, cincha. Kamu benar-benar menyusahkanku ! Hehe. Tapi gapapa kok.”
“Gomawo ya, Onew. Aku benar-benar minta maaf.”
“Well, gapapa. Yaudah kamu baik-baik ya. Smoga ase kembarmu cepat sehat lagi.”
“Ne. Gomawo.”
“Anyyeong.”
“Annyeong..”

Hhhh, aku terpaksa membohongi Ryeowook. Aku terpaksa menyebut nama Onew sebagai lelaki yang kusuka. Aku sungguh terpaksa. Setidaknya kalau aku yang sedih, aku bisa menahannya. Sedangkan Selvi, dia tidak boleh sedih. Aku tak mau asmanya kambuh.

***
Seminggu Kemudian..

RYEOWOOK’S POV

Silvi tidak pernah mengangkat teleponku. Tapi semalam, dia menelponku balik dan mengatakan ingin bertemu denganku. Kami janjian bertemu di sebuah mall. Aku datang terlebih dahulu. Aku menunggunya. Apa yang ingin disampaikan? Ah, itu dia.

“Annyeong. Mianhe aku terlambat.”
“Annyeong. Ah ! Gwenchana. Waeyo? Ada apa memanggilku? Apa yang ingin dibicarakan?”
“Hmm, oppa, aku minta maaf tentang masalah seminggu yang lalu.”
“Gwenchana. Onew. Haha. Dia pasti senang mendapatkan hatimu.” Aku memanksakan diri untuk tertawa.
“Sukses ya untuk kalian berdua. Aku gapapa kok.” Aku melanjutkan.
“Gomawo oppa. Oppa, tidak bisakah kamu menjaga Selvi? Asmanya kambuh. Ingat kan dia punya sakit asma?”
“Ah, arraseo. Aku ingat dia mengidap asma. Tapi aku gak bias berpura-pura menyukainya. Bukankah akan lebih menyakitinya?”
“Anni. Dia akan senang. Paling tidak sampai kesehatannya stabil. Jebal oppa.”

Aku melihat Silvi tertunduk sedih. Aku tidak bisa melihatnya seperti ini. Aku memeluknya erat.

“Biarkan begini sebentar. Aku ingin disisimu sebentar. Lalu aku akan coba untuk membuka hatiku untuk Selvi jika itu maumu.”
“Oppa, gomawo..”

Dia kini menangis dalam pelukku. Tapi apa kesepakatan yang baru kuucapkan? Aku? Aku membuka hati untuk Selvi? Kalaupun tidak dengan Silvi, mana mungkin aku dengan Selvi, saudara kembarnya? Aku akan selalu teringat kenangan bersama Silvi bisa-bisa. Ahh, pabo !

***

AUTHOR’S POV

Kesepakatan itu sudah DEAL. Ryeowook tidak dapat menghindar. Dia menjenguk Selvi yang masih belum pulih benar. Selvi tentunya senang. Ada kepura-puraan di sekeliling Selvi saat ini. Ryeowook yang berpura-pura mendekatinya, dan Silvi yang berpura-pura baik-baik saja melihat Ryeowook bersikap manis pada adiknya.

Selvi sendiri bukan tidak menyadari semua ini. Dia sadar. Bahkan dia sadar sepenuhnya.

SILVI’S POV

Maafkan aku Selvi. Aku hanya bermaksud memperbaiki semuanya. Semoga kamu bisa bahagia.
Mianhe, Ryeowook oppa. Aku tidak bermaksud memanfaatkanmu. Aku hanya berharap suatu saat kamu bisa benar-benar menyayangi Selvi dan melupakanku.

***

ONEW’S POV

“Ya ! Buruan cerita ! Kamu kan harus tanggung jawab. Sekarang Wookie hyung jadi agak kaku kalo ketemu aku !”
“Ne, arraseo, aku cerita nih..”

Hari ini aku dan Silvi bertemu di kampus. Di dalam kelas sudah sepi, teman-teman sudah keluar. Jam kuliah emang sudah selesai. diapun mengatakan alasannya menolak Ryeowook.

“Selvi juga suka ama Wookie oppa. Selvi punya sakit asma. Udah gitu aja ! Singkat dan padat kan?”
“Jadi, kamu ngorbanin perasaan kamu buat ademu? Kamu gak papa?”
“Ne, aku baik-baik aja kok.”
“Bohong !”
“Mwo? Sok tau banget kamu.”
“mungkin kamu emang bisa ngorbanin perasaan kamu, tapi kalo kamu bilang kamu baik-baik aja, kamu boong !”

Silvi hanya diam.

“Kamu kira Selvi bakal bahagia kalo dia tau kamu berkorban kayak gini?”
“Makanya jangan sampai dia tau..”

AUTHORS’S POV

Tanpa disadari keduanya, ada seorang Yeoja mendengar pembicaraan mereka dari luar kelas. Yeoja ini tadinya mau mendatangi kakaknya dan mengajaknya pulang bersama karena kebetulan dosennya gak masuk dan hanya memberikan beberapa tugas ringan.

Yeoja ini mendengarkan dengan seksama dan hati-hati. Sambil menahan sesak, dia meninggalkan kelas tersebut dan membatalkan niatnya untuk mengajak kakaknya pulang bersama. Yup, dia Selvi. Dia semakin sesak saat mendengar kakaknya, Silvi menangis.

Jadi siapa yang jahat kalau begini? Bukan kakakku ! Akulah yang jahat ! Membiarkan kakakku menangis karena berkorban untukku. Padahal dia sudah terlalu banyak berkorban untukku selama ini…

Begitu batinnya dalan hati.

“Oppa, ada yang mau kubicarakan. Boleh aku ke SM.ent? Ne, gomawo. Aku kesana sekarang..” Selvi menelepon Ryeowook.

***

RYEOWOOK’S POV

Apa yang mau dibicarakan Yeoja itu? Sepertinya serius sekali. Ah, aku tidak terlalu peduli sebenarnya.

“Annyeong, oppa” akhirnya Selvi datang.
“Annyeong, waeyo?”
“Emm, mengenai kakakku. Apa kamu benar-benar menyukainya?”
“Bicara apa kamu? Dia sudah menolakku dan memilih Onew. Aku malu sekali dihadapan orang banyak. Sudahlah tidak usah dibahas. Aku malas !”
“Kamu kenapa tiba-tiba care ama aku?”
“Ya ! Waeyo?”
“Nah, ini dia ! Ryeowook yang aku kenal kayak gini. Marah-marah, judes kalo ama aku, tapi manis kalo ama kakakku. Ryeowook yang aku kenal selalu menghindar kalo aku ajak pergi bareng. Terus kenapa tiba-tiba berubah? Kenapa mau aku ajak pergi? Kenapa mau angkat telepon dari aku? Semuanya terlalu palsu buat aku !!! Aku bukan anak kecil ya, yang bisa kalian boongin ! Kamu ! Kakakku ! Kalian sama aja ! Terus kalo aku punya asma kenapa, hah ! Harus ngalah terus sama aku?” Selvi berkaca-kaca menahan tangis.
“Kakakmu mengalah untuk apa? Untuk kamu? Dia bukan ngalah, sel.. Dia nolak aku karena dia suka ama Onew. Oke, kalo kamu bilang care aku ke kamu terlalu palsu ! Aku cuma coba belajar untuk bener-bener care sama kakakmu, kayak apa yang kakak kamu suruh…” shit ! aku kelepasan. Ini harusnya rahasia.
“Mwo? Bahkan care kamu ke akupun dia yang minta?”
“Tapi aku belajar untuk tulus, sekarang emang masih susah, tapii..”
“Denger aku Wookie oppa ! Silvi bohong soal Onew. Mereka sahabat aja.”
“Kamuu..”
“Denger dulu, please ! Kakakku sayang ama kamu. Jadi kalo kamu juga emang sayang dia, please kamu jaga dia. Jangan give up sama dia ! Aku gapapa kok, aku juga udah jadian ama banyak cowo pas di Aussie. Tapi kakakku, dia gak pernah pacaran ama siapa-siapa. Setia banget ama kamu kayaknya, hehe..” Selvi tertawa.
“Aku gak tau deh, Sel. Bukan aku gak percaya sama kamu, tapi aku bingung.”
“Pokoknya ikutin kata hati kamu aja.” Selvi menghapus air matanya, kemudian mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum. Dan berlalu meninggalkanku.

SELVI’S POV
Aku berlalu meninggalkannya. Aku merasa lega. Kakak, biarkan kali  ini aku yang mengalah untukmu. Ayunan tanganku menandakan keceriaanku. Tapi ada yang menahan tanganku.

“Onew-shhi ! Sejak kapan ada disini? Loh, bukannya tadi masih di kampus ama kakakku?”
“Anni, aku di telepon Minho-sshi untuk ke kantor jadi aku segera kesini. Gomawo, Selvi.”
“Wae? Kamu liat aku ama Ryeowook?”

Onew mengangguk sambil tersenyum.

“Ah, itu bukan apa-apa Onew-shhi kalo dibandingin pengorbanan kakakku selama ini untuk aku. Gimana menurutmu? Tadi itu aku keren kan?” aku pun tertawa disusul tawanya.
“Hahaha, iya keren. Hmm, mianhe. Tapi, soal penyakit kamu itu? Kamu baik-baik saja kan?”
“Ne. aku sehat-sehat aja kok. Asma aku gak kambuh sama sekali !”
“Woaaa, hebat. Keren !”
“Iya, soalnya Taylor mantan cowok aku pas di Aussie ngajak aku balikann..”
“Woooo, dasar ! Adek ama kakak biar kembar tapi beda banget emang !”

Onew menjitak kepalaku. Aku hanya tertawa.

AUTHOR’S POV

Ryeowook mendatangi rumah nenek Silvi dan Selvi. Dia bermaksud mengulangi pernyataan perasaannya pada Silvi, tapi dia ada sedikit perjanjian acting dengan Selvi.

“Selvi, aku mau mengatakan perasaanku.”
“Apa oppa?”
“Aku mencintai Silvi !”

Silvi terkejut ! Kenapa Ryeowook bisa sebodoh ini, pikirnya.

“Ne. Silvi juga mencintaimu !”

Sambil tertawa, Selvi merangkul Silvi, kakaknya yang hanya beda 30 menit dengannya itu.

“Taylor ngajak aku balikkan, kaka. Dan kalo aku pikir-pikir, Taylor lebih tampan dan romantic daripada namja yang satu ini !” kata Selvi sambil mendorong pundak Ryeowook.
“Aku gak ngerti maksud semua ini, Sel.” Silvi kebingungan.
“Ya ! Pabo eonni ! Kalo suka Wookie ya udah gih sana jadian! Ngapain coba ngalah ama aku. Aku mah mau balikan ama Taylor !”
“Yee, ganjen dasar ! Hahaha” gantian Ryeowook mendorong Selvi, menggunakan telunjuk, tepat di jidatnya.
“Wah ! Songong !”
Akhirnya mereka bercanda-canda.

“Cieee, kalian lucu banget sih !”

Suara Silvi membuat mereka berhenti bercanda sambil menoleh ke arah sumber suara.

“Cieee, ada yang cemburu nih yee..”

Selvi memeluk Silvi erat sambil menariknya mendekati Ryeowook. Sesaat kemudian, Selvi berlalu meninggalkan Silvi dan Ryeowook yang sumpah awkward banget. Diem. Kaku.

“Eh ! Kok jadi kaku gini sih kita?” Wookie memulai pembicaraan.
“Molla, hehe..”
“Itu, hmm, jadi gimana? Jawabannya?”
“Jawaban apa sih, oppa?” Silvi malu-malu.
“Perlu diulang? Silvi sarange.. Would you be my Girlfriend?”
“Ne.” Silvi menjawab singkat.

Dia tersenyum malu. Kemudian Ryeowook mengacak rambut Silvi sambil menariknya ke  dalam pelukannya.

THE END


*Pembaca dilarang bertanya gimana nasib Onew ya ! Dia baik-baik aja pokoknya. Soalnya dia jadian ama gue ! haha, penulis gak rela kalo Onew jadian ama Silvi ataupun Selvi.. Tuturututuuu.. Hahaha.. Penulisnya egois nih emang..

*well, eniwey ini gue selesein FFnya disaat gue lagi mules-mules akibat makan Maicih level 5 ama yang level 10 booo.. parah banget emang Maicih membuat perut gue ter-icih-icih. Wkwkwk..

*Btw, gimana-gimana? Endingnya oke gak nih? Ngeselin yak endingnya?

*Buat Silvi as Main Cast, sori mayori mamen Cipi, agak blank gue untuk ngatur endingnya. Jadi ya begini.. hehe, enjoy it ! Semoga seneng yee.. oh, Ya gue udah masukin cast Kyuhyun di part.2 sebagai selingan. Wkwkwk. Kalo Lee Minho emang gak gue masukin, gue gak rela dia masuk di hidup lo ! :P

2 komentar:

  1. wkwkwkwk gw setujuuu onew gak ama siapa2,,ahahahah... keren2... awas lu ye kalo bikin cerita taemin, itu bagian gueee!!!!!!!! hahah

    BalasHapus
  2. arraseo ! imin only for you..
    so far belom ada pesenan cast-nya taemin kok..
    tenang breww.. haha

    BalasHapus