Minggu, 28 Agustus 2011

Never Regret to Hate You (Part II)




“tanti, ini Key. Bisa ketemu?”
“ah ! baguslah ! penjahatnya menyerahkan diri sendiri !”
“penjahat? Apa maksudmu?”
“mau pura-pura lupa? Baru 2hari yang lalu kejadiannya ! Restoran Yumyumm !”
“oh.. iya. Aku minta maaf ya ! ketemu di central park ya siang ini !”
“ada apa ya? Aku harus ya nurut sama kamu? Entar kalo gak dateng lagi gimana ya?”
“terserah ! aku tunggu !” tuutt..tuuttt..

Eeerr, membuatku marah saja ! telponnya diputus begitu saja ! oohh, shit !

Aku menuju Central Park ! Dan.. tidak ada orang ! ah, jangan bilang batal lagi !

Sebuah mobil melambat dan berhenti di dekatku. Sesosok lelaki keluar. Ya, Key datang. Ah, finally he comes.

“kirain gak jadi dateng”
“itu nyindir ya maksudnya?”
“ya, dipikir aja sendiri.”
“ah sudahlah ! bukan itu maksudku kedatanganku.”
“ohya, ganti uangku ya !”
“gampanglah itu ! yang penting, ada yang ingin kutanyakan !”
“Hhhff, baik. Apakah itu?”

Key terdiam cukup lama. Sebelum akhirnya keluar suara dari mulutnya.

“Yonhwa. Hmm, itu.. Dia benar-benar sahabatmu?”
“Bukan. Dia musuhku. Ampun. Please deh ! Iyaaa, dia sahabatku. Ada apa?”
“Oh.”
“kenapa?”
“Engga. Aku cuma mau Tanya.”
“heh? Pertanyaan penting? Itu doang?” aku melotot.
“Engga. Ada lagi.”
“apa?” aku melotot gemes banget. Ngomong aja sih. Ribet banget.
“Pacaran yuk ! Mau gak?”

What the hell ya ! Ini orang mabok atau kenapa sih? Mataku semakin melotot. Aku kaget ditambah bengong.

“HAHAHAHAHAHAAA….” Tiba-tiba sebuah tawa meledak. Key tertawa.
“Ya !!! Kenapa ketawa kayak gitu?”
“Itu. Harusnya tadi direkam. Muka kamu jelek banget. Lucu. HAHAHAHA..”
“Aku kaget ! Shock ! Wajar kan?”
“HAHAHAHA, jangan terlalu serius makanya ! Aku gak serius ! Cuma iseng ! HAHAHAHA.. Jangan kecewa ya..”

Key masih mentertawakanku, Puas. Aku hanya bisa mematung menyesali ekspresiku tadi. Ya, harusnya emang aku gak usah kaget. Harusnya aku menyadari kalo dia gak serius.. Aiiisshh pabo Tanti ! Kenapa harus sebodoh ini dihadapan orang seharusnya kumarahi..

“Ya !!! Diem aja ! Malu ya? HAHAHAHA.. Anyway ini uang untuk ngeganti kerugian kamu..”

Key berlalu, setelah meletakkan sebuah amplop disebelahku. Aku berteriak memanggilnya. Tapi justru dia mengemudikan mobilnya dengan cepat.

***

2 hari setelahnya..

Aku menemui Yonhwa yang semakin hari sepertinya dia sudah mulai bisa memperbaiki perasaannya dan mulai menerima perpisahannya dengan Key. Dia sudah tidak se-desprate pertama kali aku menemuinya. Ah, baguslah ! Aku tidak perlu berurusan dengan Namja menyebalkan itu berarti.

“Tanti, kita jalan-jalan yuk ! Aku dengar aka nada midnight sale mala mini !”
“Ahh, aku ingin menemui seseorang sebenarnya?”
“Ayolaahh, aku traktir.. Terserah kamu mau belanja apa aja.”
“Cincha?”
“Ne.. Ayoo.. Ya, ya !”
“Hmm,,”

Aku masih berpikir. Aku harus menemui orang itu. Aku hanya akan sebulan di sini sesuai masa liburan kuliahku. Lagipula aku ke Korea bukan hanya untuk menemui Yonhwa, tapi juga untuk menemui orang itu. Ini adalah hari ke-6 aku di Korea. Oke, mungkin orang itu sedang sibuk saat ini. Aku memang belum sempat menghubunginya untuk mengajaknya bertemu. Baiklah. Jalan-jalan dengan Yonhwa mungkin tidak apa-apa malam ini.

“Ya !! lama sekali kamu mikirnya, Tantii !”
“Ahh, ne. Mianhe. Oke, kita capcuss ya !”
“Hahaha, asiiikkk !”

***

Di tempat kami berbelanja ternyata menghadirkan bintang tamu. Mwo??! SHINee !!!

“Yonhwa, mungkin kita gak seharusnya ke sini ya?”
“Gwenchana. Aku harus mulai biasa ama semua ini. Mau dihindari juga gak mungkin. Mereka terkenal saat ini. Hehe..”
“Jeongmal?”
“Ne..”

Tenang rasanya kalo Yonhwa bisa tersenyum seperti ini. Tapi apa benar dia sudah melupakan Key?

“Hey ! Tanti ! ”

Seseorang memanggil. Key ! Aiissshh, ada apa dia memanggilku. Dan yang terpenting adalah kenapa di hadapan Yonhwa..??

“Kalian saling kenal?”
“Anni.” Aku menjawab cepat.
“Hehe. Cuma kenal waktu dia bertemu Elli aja sih !” Key menambahkan.
“Ooohh.. Apa kabar Key?” yonhwa berusaha memulai pembicaraan, tapi terasa kaku.
“Baik. Kamu?”
“Baik juga kok. Hemm, gak perform? Kan kamu bintang tamunya”
“Lagi break dulu 15 menit.”
“Ohh, gitu. Yaudah, kita duluan ya, mau belanja dulu. Hehe. Yuk, Tanti !”
“Ahh, ne..!”

Aku jadi bingung. Yonhwa bilang mau berusaha menerima perpisahannya dengan Key. Apalagi secara realita Yonhwa yang mutusin Key. Dan Key, dia juga bilang masih sayang Yonhwa. Ah, mereka berdua terlalu rumit ! Lupakan saja ! Barusan aku melihat keduanya sudah mulai mencoba melupakan masa lalu mereka dengan mencoba berbincang seolah tidak pernah terjadi apapun di antara mereka.

***

Hai, Tanti. Kamu cantik sekali malam ini. Sayang aku ada pekerjaan jadi kita tidak bisa berbincang banyak !

Hah? Apa-apaan ini? Key mengirim sms padaku saat aku sudah kembali ke hotel tempat aku menginap. Lagi-lagi dia aneh. Dan aku tidak perlu bingung seharusnya. Apalagi jika mengingat saat dia mengajakku berpacaran, lalu tertawa terbahak-bahak. Mungkin dia kalo bercanda emang seperti ini. Entahlah. Aku tidak terlalu mengenalnya.

***

Oppa, aku di Korea saat ini. Bisa kita ketemu? Aku mau traktir. Tapi gak yang mahal-mahal ya. Hehe..

Aku menelepon seseorang. Seseorang yang sangat ingin kutemui saat ini di Korea. Selain Yonhwa tentunya. Aku mengingatnya dengan jelas. Setiap nyanyian yang di nyanyikannya ketika bersamaku juga masih terdengar jelas. Aku sangat merindukannya. Yesung oppa..

Malam ini aku akan bertemu dengannya. Hanya berjalan-jalan kecil di tengah kota. Seperti yang dulu selalu kami lakukan. Dan dia pasti mengunakan topi, kacamata hitam besar, dan pakaian besar yang akan menutup seluruh badannya yang semakin hari semakin kurus. Hubungan aku dan dia adalah sepasang… Ah, tidak kami hanyaa… Aigoo, aku bahkan tidak tau. Hubungan kami tidak jelas. TTM atau HTS mungkin kalo di Indonesia biasa disebut begitu. Aku tidak mengharapkan lebih, tapi dia selalu memperhatikanku ‘lebih’.

“DOOORRR !!!”
Seseorang mengagetkanku sambil menutup kedua mataku. Aku yang awalnya sangat kaget, setelah meraba jemari yang menutup mataku ini, aku kemudian tersenyum sambil melepaskan jemari itu dan berkata..

“Yesung oppa.. Bogoshippo..”
“Nado.” Ucapnya lembut sambil tersenyum dibalik syal tebal yang digunakannya dan telunjuknya menyentuh hidungku.
“Mianhe baru sempat berkunjung lagi.”
“Ne, kamu ini emang jahat banget. Ninggalin aku di Korea. Mendadak balik ke Indonesia, tanpa perpisahan kecuali sms singkat itu.”
“Mianheee.. Tapi gak marah kan? Kan kita masih YM-an.”
“Mwo? YM kan cuma dunia maya. Gak nyata. Gak bisa cubitin pipi kamu kayak gini nihhh..”
“Aaawww…”

Adalah sebuah kebiasaan baginya untuk nyubitin pipi aku setiap ketemu. Hhhhff, 3 tahun tapi tidak berubah sama sekali. Oke, biarkan kami berjalan-jalan bersama malam ini. Setidaknya besok dia sudah harus berangkat ke Taiwan untuk sebuah konser kecil Suju-M.

“So, sekarang semakin sibuk ya oppa? Kurus banget ini lohh..”
“Anni. Biasa aja kok.”
“Makan yang bener dong. Kan butuh banyak energy kamu.”
“Arraseo ! Tapi gimana dong? Udah 3tahun ini aku ditinggal seseorang yang biasanya suka masakin aku makanan-makanan lezat dan nyuapin langsung ke mulutku.”
“Mwo??! Manja banget, iisshhh..”

Sesaat aku terdiam, kemudian bertanya..

“Siapa pacar oppa sekarang?”
“Mwo?? Waeyo?? Kok tiba-tiba nanya gitu??!”
“Anni. Cuma mau nanya aja”
“Oebso ! Aku kan udah biasa jomblo jeleeekk. Yang penting kan ada kamu !!!”

Yesung menggenggam tanganku erat, kemudian menarikku berjalan. Aku gak bisa kalau begini terus. Digantung tanpa kepastian. Aku harus meminta kepastian.

“Aku. Apa artinya seorang aku bagi seorang Yesung?”
“Banyak. Dan sangat berarti.”
“Lalu, kita. Apakah kita ini sepasang……… Ah ! Lupakan saja !”

Kami memang sekilas terlihat mesra. Tapi jika diingat-ingat, Yesung tidak pernah mengucapkan sekalipun kalau dia menyukaiku, mencintaiku, menyayangiku. Ahh, ini akan hanya membuatku terlihat semakin bodoh.

“Sarangeyo, Tanti !”

Apaaaa !!! Apa aku baru saja bermimpi? Ye..yesung mengucapkan apa barusan?

***
To Be Continue yahh..


Nah, how it was? Good or Bad? I don’t know, but I think it’s gonna make the girl’s main cast, (I mean Tanti) get upset to me.. T___T
Kenapa gue nulis ceritanya jelek begini ya??! Mianhe.. mianhe.. Efek nulis sambil nyeri haid nih kayaknya. *Plaaaak !!! Alasan saja kau !!!*
hehe, abisan aku bingung kalo dikasih judul, disuruh bikin isinya. Aku biasa bikin isi, baru kasih judulnya. *Plaaakk, banyak cingcong ! Kayak gini mah gak mungkin jadi penulis professional..*
Tapi masih mau dilanjutin gak nih? Hehehe.. Nanti gue bikin lebih menarik lagi deh ya.. Gue akan terus berusaha ! Mohon kritik dan sarannya yaaa… ~chuu*

1 komentar: