Kamis, 18 Agustus 2011

Sister's Sacrified (Part I)



Prolog

SILVI’S POV

Hai, aku Silvi umur 20tahun. Aku baru balik lagi setelah 6 tahun tinggal di Aussie. Kepulanganku ke Korea adalah permintaan dari nenekku yang memintaku untuk kuliah di Korea saja menemani dirinya. Aku gak sendiri, aku bersama Selvi adik kembar ku.

Dan kau tahu? Kepulanganku kali ini aku di jemput oleh Ryeowook sahabat kecilku yang juga merupakan cinta pertamaku. Sssstt, ini rahasia ya. Aku sendiri selama ini memendam rasa itu sendiri. Kau tau kenapa? Karena Selvi juga menyukai Ryewook.

Apalagi sekarang ini Ryeowook sudah menjadi artis hebat. Selvi jadi semakin tertarik padanya.

RYEOWOOK’S POV

Ada-ada saja. Mendadak pulang di saat aku sedang sibuk-sibuknya latihan bersama para member suju lainnya. Kenapa eomma ngasih kabarnya dadakan banget sih? Untungnya, member lain tidak keberatan kalau aku ijin untuk menjemput cinta pertamaku, Silvi dan kembarannya Selvi.

Seperti apa ya dia sekarang?

***

RYEOWOOK’S POV

Aku menunggu mereka di bandara sambil menggunakan kacamata hitam, syal tebal dan topi. Eomma itu sungguh menyebalkan. Bagaimana bisa dia menyuruh seorang Superstar seperti aku menjemput 2 orang yeoja di tempat umum seperti ini? See? Bahkan pesawat mereka pun terlambat tiba di bandara. Aku seperti orang bodoh menggunakan syal tebal di saat Summer seperti ini, duduk sendirian sambil mendengarkan musik.

Setelah menunggu hampir 1 jam, akhirnya pesawat dari Aussie tiba. Aku segera bangun dari dudukku, mencari 2 orang wanita itu. Dan saat melihat dua orang kembar, aku segera menarik mereka sambil berbisik, “Ini aku, Wookie. Jangan teriak ataupun menyebut namaku, oke?”
Merekapun mengangguk.

Di mobil, segera kubuka topi dan syal tebal itu.
“Well, apa kabar kembar?” tanyaku pada keduanya.
“Baik. Eh aku kangeeen banget deh ama kamuu.” Selvi menjawab sambil merangkul lenganku.

Dia duduk di sebelahku. Sementara Silvi duduk di belakang. Aku memperhatikannya dari kaca spion. Dia sedang memperhatikan keadaan sekitar. Mereka kembar identik, sama-sama cantik. Tapi entah mengapa Silvi yang terlihat lebih dewasa selalu membuatku kagum.

Aku mengantar mereka sampai ke rumah nenek mereka. Tanpa mampir, aku segera berpamitan karena masih ada schedule dengan suju.

SILVI’S POV

Senang bisa melihatnya lagi. Dia tumbuh dengan baik menjadi lelaki yang tampan. Ah, dia sibuk sekali pasti sekarang ini. Mungkin tidak akan bisa going out bersama lagi. Dia member suju, suju KRY, suju M. tapi bukan urusanku memikirkan jadwalnya. Toh aku bukan manajernya, hehe.

Oke, besok aku akan kuliah di kampus baru. Kebetulan jurusan aku dan Selvi berbeda jadi kami gak mungkin sekelas.

***

RYEOWOOK’S POV

“Ya ! Segeralah ! Kenapa kalian lambat sekali hah? Aku masih banyak kegiatan ini !”
Pagi ini aku ditugaskan eomma untuk mengantar kedua yeoja kembar ini ke kampus baru mereka.
“Mianhe, oppa.” Silvi masuk ke dalam mobil duduk dibelakang, sementara Selvi masih belum muncul dari dalam rumah.
“Hey ! Kenapa duduk di belakang? Sini duduk di depan. Aku jadi kayak supir banget kalo kamunya duduk di belakang sementara di sebelahku kosong,” aku meminta Silvi pindah.
“Shiro ya. Itu entar buat Selvi aja. Dia kan maunya deket-deket oppa terus. Cieeee”
“Ah, apa-apaan kamu ini ! Aiissh, kenapa dia lama sekali?”
“Hehe, tunggu sebentar lagi ya oppa. Yang sabar ya..” Silvi tersenyum. Manis.

Kenapa Silvi selalu mencoblangi aku dan Selvi? Hal ini selalu membuatku tidak nyaman. Karena tentu saja yang aku mau,
Dia !

SILVI’S POV

Ryeowook memintaku duduk di sampingnya. Aku mau oppa. Mau. Tapi, bagaimana dengan Selvi? Aku kan kakanya. Biar aja aku yang ngalah. Aku harus jaga perasaan adikku.

“Selvi, ayo cepat !”
“Iya kaka sayang, ini aku udah siap, hehe..”
“Mianhe oppa, oppa jangan marah ama aku ya..” sambung Selvi saat melihat lelaki disebelahnya pasang muka bête.

Mereka berbincang. Aku hanya bisa menatap mereka dari belakang. Hanya sesekali aku ikut bergabung dalam pembicaraan mereka. Ya, layaknya orang yang sudah lama tidak bertemu, mereka bernostalgia. Membangkitkan kenangan masa lalu saat kami masih kecil. Aku bahagia melihat Selvi bahagia. Tawanya adalah ketenangan bagiku. Dia, aku tak mau melihatnya menangis. Apalagi menangis karenaku.

AUTHOR’S POV

Akhirnya mereka tiba di kampus. Setelah mengantar dua yeoja kembar itu, Ryeowook segera pergi menuju kantor SM-ent. Hari ini dia tidak bisa menjemput Silvi maupun Selvi.

Saat lagi puter balik mobil, dia melihat Silvi bertubrukan dengan seorang lelaki. Tapi dia tidak bisa berhenti untuk sekedar menolong Silvi karena orang-orang disekitar pasti akan mengenalinya. Lagipula pihak manajemen udah berulang kali menghubunginya untuk segera ke ruangan manajemen.

***

SILVI’S POV

Bruuuuk !

“Aaww..”
Aku terjatuh sementara lelaki yang menabrakku justru malah sibuk membersihkan kemejanya yang kotor terkena coffee yang tumpah karena menabrakku.
“Ya ! Menabrak orang bukannya minta maaf.”
“Mianhe.” Dia mengangkat wajahnya yang semula tertunduk karena membersihkan kemejanya sambil tersenyum.

Sejenak aku terpaku. Wow, bagaimana tidak. Senyumnya tulus sekali. Dan dia, tampan ! Well, at least itulah kesan awal pertemuanku dengannya.

Onew. Itu namanya. Kami berkenalan saat accident tadi pagi. Dia juga mahasiswa baru di kampus kami. Dan dia adalah teman sekelasku. Sesama anak baru, kami memutuskan untuk saling mendukung satu sama lain. Hehe. untungnya dia itu ramah sekali lohh..

“Oh, jadi kamu pindahan dari Aussie? Wah, keren dong ya.”
“Ah, biasa aja kali. Aku kan lahir disini juga. Disana cuma numpang tinggal 6 tahun aja.”
“Yeee, 6 tahun itu lumayan lama tauu. Berarti bahasa Inggrisnya jago ya? Ajarin aku ya.”
“Oke, boleh. Oh ya jadi kamu pindahan dari mana?”
“Aku sih bukan pindahan. Aku cuma baru sempet kuliah lagi aja. sebelumnya aku kan sibuk promo album.”
“Hah? Kamu artis?”
“Jangan bilang kamu beneran gatau aku? Tadi aku kira pas kita kenalan kamu pura-pura gak kenal aku.”
“Hahaha, mianhe. Aku beneran gak tau. Soalnya di Aussie aku gak tau banyak soal perkembangan musik korea kecuali Suju. Karena kebetulan sahabat kecilku member suju.”
“Ah, cincha? Siapa? Aku dari SHINee. Satu manajemen dengan Suju.”
“wookie oppa..”
“Aaahh, kamu suka ama dia kah? Wajahmu memerah dan semyummu ceria sekali.”
“Ah. Annii..”

Aku tidak menyadari perubahan ekspresiku itu. Aku segera menutup muka dengan kedua tanganku. Hari ini, hari pertama aku kuliah di sini, aku bahagia. Aku langsung mendapat teman sebaik Onew.

***

To Be Continue

Aduh, ini pertama kalinya gue coba nulis pake POV. Ribet. Mungkin karena belun terbiasa kali ya. Jadi mohon maaf juga kalo jadi aneh gini ceritanya. Hehehe.
Gue lagi gak terlalu mood nulis, jadi baru jadi begini. Basi ya? Belom ada konfliknya. Masih flat. Haha, gue janji ini bakal ada kejutan kok. Jadi gue harap kalian semua tetap membacanya ya.. Semoga tidak mengecewakan ya.. ^0^”

2 komentar:

  1. wahhhh kalo cerita orang laen pake pov2an gw suka bingung,, tapi cerita lu gw ngerti eheheh
    asik2 ada onewww!!!! :D

    BalasHapus
  2. asik..asikk..
    ini lagi belajar POV..
    agak males sebenernya bikin POV. Lambret, kebanyakan sudut pandang, sama aja bikin sinetron ! hahahaha

    BalasHapus